Langsung ke konten utama

Postingan

Postingan terbaru

Anak Muda Bersuara Untuk Ekonomi Indonesia Yang Hijau Dan Inklusif

Indonesia berada pada persimpangan jalan satu sisi memiliki potensi ekonomi besar (demografi muda, kekayaan sumber daya alam, posisi strategis), sisi lain menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan kebutuhan akan transformasi ekonomi. Agar generasi muda (millennial dan Gen Z) tidak hanya menjadi "penonton", melainkan aktor utama dalam ekonomi masa depan, diperlukan suara mereka khususnya untuk mendorong ekonomi yang hijau (ramah lingkungan, rendah karbon) dan inklusif (menjangkau semua kelompok, tidak meninggalkan siapa pun). 1. Mengapa Ekonomi Hijau dan Inklusif Penting bagi Indonesia? a. Potensi ekonomi hijau Indonesia memiliki sumber daya alam besar untuk energi terbarukan: misalnya, cadangan nikel besar dan potensi panas bumi yang sangat signifikan. Transisi ke ekonomi hijau menjadi bagian dari strategi nasional: seperti target net-zero dan pengembangan sumber energi terbarukan. Investasi hijau meningkat: misalnya forum investasi ekonomi h...

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global

Di tengah tekanan ekonomi global, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif. Beberapa negara mitra dagang utama mengalami tekanan: ekonomi Amerika Serikat tumbuh 2,0 persen, Jepang 1,8 persen, Singapura 3,8 persen, sementara Korea Selatan justru mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen pada triwulan I-2025. Perekonomian Indonesia pada triwulan I-2025 mencatat pertumbuhan sebesar 4,87 persen (y-on-y). Meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,11 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, tren pertumbuhan tetap terjaga. “Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2025 tumbuh sebesar 4,87 persen, yang ditopang oleh sektor pertanian yang tumbuh double digit, industri makanan dan minuman yang tetap solid, serta sektor transportasi. Selain itu, Ramadan dan Idulfitri juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi”.tantangan global ini menjadi momentum bagi Pemerintah melalui semua K/L untuk semakin koordinatif dan suportif, bersama-sama melakuan deregulasi mengatasi hambatan dalam perdagangan dan i...

Tantangan yang berat, Reshuffle Menteri apakah tindakan yang tepat?

Awal Kabinet dan Janji Reformasi Kinerja Saat dilantik 20 Oktober 2024, Prabowo membentuk Kabinet Merah Putih dengan jumlah menteri yang besar (sekitar 48 menteri dan 5 pejabat setingkat menteri) sebagai bagian dari koalisi politik besar. Salah satu janji penting kampanyenya adalah menegakkan pemerintahan efektif, bersih, dan memperkuat tata kelola, termasuk meminta menteri yang tidak menunjukkan kinerja baik untuk diganti. Reshuffle Pertama-19 Februari 2025 Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, diganti dengan Brian Yuliarto. Alasannya terkait kritik terhadap kinerja, keberatan aparatur sipil negara, isu prosedur, serta protes publik. Reshuffle Kedua 8 September 2025 Beberapa menteri diganti, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran. Ada juga indikasi bahwa posisi-posisi yang berasal dari era Jokowi mulai dikurangi atau digantikan, Istana memb...

NEGERI DI PERSIMPANGAN: SAAT TANTANGAN MEMUNCAK

Indonesia hari ini bukanlah negeri yang sedang berjalan santai di jalan lurus. Kita berada di persimpangan—di titik di mana setiap langkah bisa membawa kita menuju kemajuan, atau justru mengantarkan pada jurang masalah yang lebih dalam. Di panggung politik, layar baru sudah dibuka pasca Pemilu 2024. Presiden terpilih akan memegang kemudi, namun arah kapal ini masih dipertanyakan: akan mengarungi lautan reformasi yang berani, atau tetap berlayar di perairan nyaman yang penuh kompromi? Polarisasi masih terasa, perbedaan pilihan di kotak suara meninggalkan garis pembatas di hati masyarakat. Dan di balik sorotan kamera, operasi tangkap tangan KPK masih membisikkan kenyataan pahit—korupsi belum juga tersingkir dari meja kekuasaan. Di pasar dan dapur rumah tangga, rakyat menghadapi kenyataan yang sama sekali tidak manis. Harga beras melambung, cabai memanas, dan kebutuhan pokok lainnya ikut menari di atas grafik inflasi. Rupiah yang terus melemah menambah beban, terutama bagi sektor industri...

Tinjauan Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2024

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi daerah ini hanya tumbuh sebesar 0,77%, menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya dan jauh di bawah target yang telah ditetapkan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama, terutama dari sektor pertambangan timah yang selama ini menjadi andalan ekonomi daerah. Penutupan sejumlah smelter timah akibat ketidakpastian tata niaga menyebabkan lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta menurunnya daya beli masyarakat. Sektor industri pengolahan juga turut terkontraksi, sehingga berdampak langsung pada investasi dan penciptaan lapangan kerja. Menghadapi kondisi ini, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung perlu mengambil langkah strategis, antara lain: Mendorong diversifikasi ekonomi melalui penguatan sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatih...