Langsung ke konten utama

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Anjlok, Rupiah Melemah Berdampak Nyata pada Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia

Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) belakangan ini menjadi sorotan utama dalam perekonomian Indonesia. Keadaan ini tidak hanya berpengaruh pada pasar modal, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia.Salah satu dampaknya adalah kenaikan harga barang-barang impor yang secara langsung berimbas pada inflasi dan penurunan daya beli masyarakat. Sejak beberapa waktu terakhir, IHSG telah mencatatkan penurunan yang cukup signifikan. Pada 18 Maret 2025, IHSG mengalami penurunan sebesar 7,1 persen yang tercatat sebagai kinerja terburuk sejak tahun 2011. Penurunan ini semakin memperburuk kinerja IHSG yang sudah tertekan sebelumnya dengan akumulasi pelemahan sebesar 8 persen sejak awal tahun. Sementara itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada 25 Maret 2025, nilai tukar rupiah mencapai level Rp16.640 per USD yang merupakan level terendah sejak krisis finansial Asia. Melemahnya rupiah ini disebabkan oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Kenaikan harga barang dalam kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan, barang elektronik, kendaraan, dan lainnya tentu akan membebani keuangan keluarga. Hal ini juga berpotensi mengurangi konsumsi masyarakat yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Ketidakstabilan pasar modal juga berimbas pada sektor riil, terutama dalam hal investasi. Perusahaan yang kesulitan mendapatkan pendanaan cenderung menunda ekspansi bisnis. Jika kondisi ini terus berlanjut, risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat meningkat, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.


Referensi
https://www.its.ac.id/news/2025/03/21/pakar-its-merosotnya-ihsg-berdampak-signifikan-pada-perekonomian-indonesia/ 
https://amp.kompas.com/tren/read/2025/04/08/220000865/ihsg-anjlok-dan-nilai-rupiah-melemah-apa-dampaknya-bagi-publik- 
https://suarausu.or.id/ihsg-anjlok-rupiah-melemah-berdampak-nyata-pada-ekonomi-dan-kehidupan-masyarakat-indonesia/ 
https://www.tempo.co/ekonomi/tak-hanya-dampak-finansial-ihsg-anjlok-turut-ciptakan-kepanikan-massa-buntut-efek-psikologis--1224423 
https://www.bbc.com/indonesia/articles/czx794z60keo.amp 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMIKO  (Himpunan Mahasiswa Ekonomi) Himpunan Mahasiswa Ekonomi (HIMIKO) adalah wadah organisasi bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi untuk mengembangkan diri, menambah relasi dan tentunya memajukan Prodi Ekonomi. HIMIKO terbentuk pada tanggal 12 November 2016. Himpunan Mahasiswa Ekonomi terbentuk pada saat mabim angkatan pertama Program Studi Ekonomi 2016. HIMIKO memiliki arti logo berbentuk 12 gir yang melambangkan tanggal terbentuknya HIMIKO. HIMIKO telah menjadi anggota IMEPI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia) sejak tahun 2017. Tahun 2019 HIMIKO terpilih menjadi Himpunan Tersosmed di Acara ORMAWA AWARD yang diselenggarakan oleh BEM U. HIMIKO memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : “Meningkatkan solidaritas antar generasi ilmu ekonomi dan menjadikan HIMIKO himpunan yang dikenal di UBB maupun diluar UBB.” Misi : 1. Menjalin kerjasama antar organisasi di UBB maupun diluar UBB. 2. Meningkatkan keakraban antar kepengurusan sehingga menjalankan proke...

Pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas pendukung pembangunan

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar fundamental yang saling berkaitan erat dalam pembangunan suatu bangsa. Keduanya bukan hanya sekadar prioritas, melainkan untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kajian ini akan membahas isu-isu krusial terkait pendidikan dan kesehatan sebagai pendukung utama pembangunan, serta menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan. Pendidikan sebagai Investasi untuk Masa Depan ,yang mencakup beberapa isi utama nya Kualitas Pendidikan: Rendahnya kualitas pendidikan, ditandai dengan rendahnya kompetensi guru, kurangnya akses terhadap teknologi pendidikan, dan kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, menjadi kendala utama. Hal ini menghasilkan lulusan yang kurang siap bersaing di era globalisasi.  Akses Pendidikan: Ketimpangan akses pendidikan masih menjadi masalah serius, terutama di daerah terpencil, miskin, dan tertinggal. Faktor ekonomi, geografis, dan gender turut memperparah kesenjangan ini.Kurikulum dan Pemb...

Hari Buruh dan Masa Depan Pendidikan

Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei setiap tahun adalah momentum global untuk merefleksikan perjuangan dan hak-hak pekerja. Tahun 2025, isu-isu yang mencuat seperti keadilan sosial, keselamatan kerja, digitalisasi, dan kesetaraan gender makin mendesak untuk ditanggapi serius, khususnya dalam konteks pendidikan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Hari Buruh mulai diperingati di Indonesia sejak tahun 1920. Namun, sempat dilarang di era Orde Baru karena dianggap terkait gerakan subversif. Baru pada era Presiden SBY tahun 2013, Hari Buruh ditetapkan kembali sebagai hari libur nasional untuk mengakui peran buruh dalam pembangunan bangsa. Ironisnya, meski lembaga pendidikan adalah pencetak utama tenaga kerja, mayoritas penyelenggara pendidikan belum mengaitkan Hari Buruh dengan kurikulum atau lesson plan. Padahal, saat melamar kerja, lulusan akan diukur dari keahlian dan latar belakang pendidikannya. Bahkan pabrik tekstil saat ini mensyaratkan minimal lulusan SLTA.Oleh karena itu, p...