Tahun 2024 menjadi titik balik yang penting bagi Indonesia, tidak hanya karena pelaksanaan Pemilu yang akan menentukan arah kebijakan dalam negeri, tetapi juga karena gejolak geopolitik yang sedang terjadi di tingkat global. Dampak dari ketegangan internasional, seperti perang di Ukraina, persaingan perdagangan global, dan krisis energi, semakin nyata dirasakan di berbagai sektor perekonomian Indonesia. Ketegangan geopolitik, khususnya yang terkait dengan perang Rusia-Ukraina, telah mengganggu pasokan energi dan bahan pangan global. Harga energi, terutama minyak dan gas, meroket akibat sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia dan gangguan lainnya di kawasan Eropa. Indonesia, yang merupakan negara pengimpor energi, merasakan langsung dampaknya berupa kenaikan harga BBM dan inflasi yang meningkat. Sektor-sektor yang bergantung pada energi seperti transportasi dan industri manufaktur pun mengalami lonjakan biaya produksi, yang pada gilirannya memengaruhi daya beli masyarakat dan memperburuk ketimpangan sosial.
Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan ketidakpastian perdagangan global. Kebijakan proteksionisme yang diambil oleh beberapa negara besar seperti Amerika Serikat dan China telah memicu perang dagang, yang mengancam pasar ekspor Indonesia. Di sisi lain, Indonesia masih bergantung pada ekspor komoditas utama seperti batu bara, kelapa sawit, dan karet, yang harganya sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar internasional. Dengan adanya penurunan permintaan global dan fluktuasi harga, sektor ekspor Indonesia menghadapi tekanan yang cukup besar. Dalam konteks domestik, Pemilu 2024 menjadi momen penting untuk menentukan kebijakan yang dapat merespons tantangan geopolitik ini. Pemerintah yang terpilih perlu mengedepankan kebijakan ekonomi yang lebih adaptif terhadap gejolak global. Kebijakan yang berfokus pada diversifikasi sektor ekonomi, pengembangan sektor energi terbarukan, serta peningkatan ketahanan pangan menjadi sangat krusial. Indonesia perlu mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor dan lebih mengutamakan produksi dalam negeri untuk memperkuat perekonomian.
Sektor UMKM juga harus mendapat perhatian lebih besar. UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia, namun banyak yang menghadapi tantangan besar, terutama dalam mengakses teknologi dan pembiayaan. Oleh karena itu, pemilu 2024 juga menjadi ajang untuk memastikan bahwa kebijakan yang akan datang memberi ruang lebih besar bagi UMKM untuk berinovasi dan berkembang. Dengan memperkuat sektor UMKM, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menurunkan tingkat kemiskinan. Secara keseluruhan, tantangan geopolitik di tahun 2024 ini membawa dampak langsung bagi perekonomian Indonesia, baik dari sisi inflasi, perdagangan, hingga ketahanan energi dan pangan. Namun, dengan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat menghadapinya dan bahkan memanfaatkannya sebagai peluang untuk memperkuat perekonomian domestik. Pemilu 2024 menjadi momen strategis untuk memilih pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dalam membangun ketahanan ekonomi yang tangguh di tengah ketidakpastian global.
Fenoria, Feri. “Pengaruh Pemilu 2024 Terhadap Harapan Ekonomi Dan Tantangan Ketidakpastian.” Website Resmi Universitas Airlangga , 2 Januari 2024, unair.ac.id/pengaruh-pemilu-2024-terhadap-harapan-ekonomi-dan-tantangan-ketidakpastian/.
“Indonesia.go.id Kondisi Ekonomi Indonesia Di Tengah Kondisi Geopolitik.” Indonesia.go.id , 2024, indonesia.go.id/kategori/editorial/8170/kondisi-ekonomi-indonesia-di-tengah-situasi-geopolitik?lang=1?lang=1. Diakses 13 November 2024.
Komentar
Posting Komentar