Harga minyak mentah dunia merangkak naik hingga di atas USD 90 per barel dalam awal bulan Oktober ini. Kenaikan harga minyak ini dikhawatirkan bisa memicu adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Harga minyak dunia adalah komponen terbesar dalam pembentukan harga BBM. Komponen harga minyak dalam pembentukan harga BBM sekitar 55-60 persen bergantung pada kualitas minyak atau jenis bensin atau solar karena kualitas ada yang ringan dan berat. Sementara 40 persen lainnya adalah komponen distribusi dari biaya pengiriman, pengolahan di kilang sampai margin semua rantai bisnis, termasuk pajak-pajak baik PPN atau Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). “Artinya kalau 40 persen tetap ketika harga minyak naik atau yang 60 persennya ini akan menjadi bobot, karena lebih dari 50 persen otomatis naik , kalau ditahan agak berat kecuali yang naik hanya pajak mungkin pajak porsinya tidak terlalu besar mungkin bisa ditahan, tapi ketika yang naik porsinya 55-60 persen ketika bergerak naik daya ungkitnya besar.
Harga minyak dunia terhadap harga BBM nonsubsidi harus terus diinformasikan ke masyarakat. Sehingga bisa meminimalisasi potensi gejolak yang timbul saat ada kenaikan harga BBM, ketika harga minyak dunia juga naik. “Pemerintah perlu sampaikan proporsional ke publik sama-sama memberi edukasi ke publik bahwa sesuatu yang naik turun itu wajar karena bahan bakunya naik turun, tetapi ketika nanti turun ya harus responsif turunkan sehingga konsumen menjadi terbiasa dan merasa diperlakukan secara adil,”. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga BBM nonPSO tentu saja terkait dengan harga minyak mentah dan nilai tukar, distribusi dan biaya angkut. “Serta juga mempertimbangkan aspek persaingan dengan badan usaha hilir migas lainnya,”. Beberapa korporasi yang bermain di bisnis BBM di Tanah Air juga sudah melakukan perubahan harga mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Harga minyak dalam beberapa pekan terakhir bertengger di atas level USD 90-an per barel dan terus bergerak naik. Khusus hari ini, harga minyak dunia West Texas Intermediate AS turun 2,09% menjadi USD 91,72 per barel. Di awal sesi, harga minyak naik menjadi USD 95,03 per barel, menandai level tertinggi sejak awal Oktober 2023. Patokan global Brent terakhir turun 1,4% ke posisi USD 95,18. Harga minyak melonjak setelah stok minyak mentah di pusat penyimpanan utama turun ke level terendah sejak Juli tahun lalu.
Referensi
https://www.liputan6.com/bisnis/read/5411476/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20231005230746-4-478353/
Komentar
Posting Komentar