TikTok Shop memberikan alternatif baru kepada Brand dan penjual untuk meningkatkan penjualan secara langsung melalui video pendek dan Live Streaming yang menarik di akun TikTok penjual atau bekerja sama dengan kreator TikTok. Tatapi harus di perhatikan bahwa dampak bisnis e-commerce, salah satunya TikTok Shop, telah membuat penjualan serta produksi di lingkup usaha mikro, kecil dan menengah hingga pasar konvensional anjlok. Omzet penjualan pedagang di sejumlah pasar menjadi anjlok, karena aktivitas perdagangan berbasis online. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengungkap penyebab sepinya aktivitas penjualan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pasar Tanah Abang sepi pembeli akibat tren perubahan pola belanja offline ke online. Di sisi lain, saat ini e-commerce telah dikuasai produk asing, Sementara itu, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan, bahwa ada fenomena pedagang di Pasar Tanah Abang satu per satu gulung tikar. Fakta yang IKAPPI temui ada penurunan omzet 60 persen, secara keseluruhan pasar-pasar tekstil dan untuk pasar tematik seperti Tanah Abang mengalami penurunan hingga 75 persen Para pedagang tekstil tersebut mengalami nasib serupa dengan banyak pedagang tekstil di pasar-pasar tradisional di Indonesia. Diharapkan, pemerintah melakukan upaya serius menjaga eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi tetap terjaga. Presiden menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menyiapkan aturan untuk mengendalikan penjualan elektronik atau e-commerce berbasis media sosial. Presiden menilai seharusnya TikTok berperan hanya sebagai media sosial, bukan ekonomi media. Regulasi yang sedang dirancang tersebut akan mengatur fungsi aplikasi itu sebagai media sosial dan platform perdagangan atau media ekonomi. Saat ini, aturan tersebut sudah disiapkan oleh lintas kementerian dan menunggu pengesahan di Kementerian Perdagangan. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan aturan detail mengenai aktivitas bisnis TikTok Shop sendiri akan dimasukkan dalam revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE). Kementerian Perdagangan menegaskan tidak melarang TikTok Shop di Indonesia, namun akan mengatur aturan permainan bisnis yang setara dengan platform lainnya.
Referensi:https://www.cnnindonesia.com
https://www.hariankepri.com
https://ekonomi.republika.co.id
Komentar
Posting Komentar