Langsung ke konten utama

PERLAMBATAN EKONOMI GLOBAL PDB RI BISA SAMPAI 5% DIINDONESIA

DI Indonesia Risiko ketidakpastian global masih menghantui ekonomi Indonesia, sehingga kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV dipengaruhi beratnya tantangan perekonomian pada akhir tahun, terutama sisi global. Perlambatan ekonomi global menurutnya makin berdampak ke dalam negeri. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV - 2022 berpotensi melambat. Kita lagi estimasi, tapi kurang lebih di sekitar 5% atau sedikit di bawah 5%, Selain itu juga, proyeksi ini dipengaruhi juga faktor pertumbuhan ekonomi periode yang sama pada tahun lalu yang sudah terjaga di level atas 5%, dan konsisten hingga kuartal III.

Sedangakan di Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 sebesar 5,02%.Cukup tinggi di kuartal IV tahun lalu, di kisaran 5%. Lalu di sisi lain kita sudah mulai melihat tanda-tanda bahwa kita harus antisipasi perlambatan ekonomi global. Ini yang harus kita antisipasi dan lakukan langkah-langkah supaya kita bisa meminimalisir dampaknya bagi ekonomi kita. Memang adanya faktor pengungkit pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV ini, seperti adanya penyelenggaraan KTT G20. Namun, kata dia, pada penyelenggaraan acara internasional itu baru mendorong dari sisi belanja turis, sedangkan komitmen investasi yang sudah terbangun baru akan terealisasi pada 2023. Tapi lebih dari itu dampak G20 terutama adalah memobilisasi dari modal, dari bisnis, yang berhasil kita lakukan itu banyak sekali.

Namun Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,5%-5,3% pada kuartal IV-2022. Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja ekspor dan konsumsi masyarakat. Bahwa pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal IV-2022 tetap baik. Pasalnya, permintaan domestik tetap berdaya tahan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat dan keyakinan pelaku ekonomi yang tetap terjaga, serta kinerja ekspor yang positif.sedangakan Di kuartal IV pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat di atas 5% atau sekitar 5%.

Karena kita lihat kondisi dari masyarakat konsumsi kita masih tumbuh sangat kuat, bahkan mobilitas menjelang akhir tahun meningkat. Selain itu penerimaan pajak di daerah yang berasal dari restoran, hotel, biaya parkir yang diperkirakan bisa naik hingga 120%. Dia melihat hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan hampir di semua daerah.Penerimaan pajak daerah- daerah dari sisi pajak restoran, hotel, parkir naiknya enggak 11 persen, 20 persen. Naiknya itu 60 persen bahkan 120 persen, ini enggak cuma fenomena di Jakarta, ini fenomena hampir di semua daerah. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV dipengaruhi beratnya tantangan perekonomian pada akhir tahun, terutama
sisi global. Perlambatan ekonomi global menurutnya makin berdampak ke dalam negeri. Oleh karena itu perlambatan ekonomi global bisa sampai 5%di Indonesia.


Referensi :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230206133343-8-411356/perlambatan-ekonomi-global-pdb-ri-2023-bisa-di-atas-5
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221210185304-4-395687/ekonomi-ri-kuartal-iv-2022-berpotensi-di-bawah-5/amp
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230116085554-4-405620/terbaru-bi-ramal-ekonomi-ri-bisa-tumbuh-53-di-q4/amp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMIKO  (Himpunan Mahasiswa Ekonomi) Himpunan Mahasiswa Ekonomi (HIMIKO) adalah wadah organisasi bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi untuk mengembangkan diri, menambah relasi dan tentunya memajukan Prodi Ekonomi. HIMIKO terbentuk pada tanggal 12 November 2016. Himpunan Mahasiswa Ekonomi terbentuk pada saat mabim angkatan pertama Program Studi Ekonomi 2016. HIMIKO memiliki arti logo berbentuk 12 gir yang melambangkan tanggal terbentuknya HIMIKO. HIMIKO telah menjadi anggota IMEPI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia) sejak tahun 2017. Tahun 2019 HIMIKO terpilih menjadi Himpunan Tersosmed di Acara ORMAWA AWARD yang diselenggarakan oleh BEM U. HIMIKO memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : “Meningkatkan solidaritas antar generasi ilmu ekonomi dan menjadikan HIMIKO himpunan yang dikenal di UBB maupun diluar UBB.” Misi : 1. Menjalin kerjasama antar organisasi di UBB maupun diluar UBB. 2. Meningkatkan keakraban antar kepengurusan sehingga menjalankan proker yang maksima

Kapitalisasi Pendidikan Terhadap Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Kapitalisasi pendidikan di Indonesia telah menjadi isu yang sangat relevan dan kompleks, terutama dalam konteks kenaikan biaya pendidikan yang signifikan. Kapitalisasi pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses di mana pendidikan dipengaruhi oleh unsur-unsur ekonomi dan budaya kapitalis, mengarah pada perbedaan kualitas pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat berbeda status sosial dan ekonomi. Kenaikan biaya pendidikan, seperti yang dikenal sebagai Uang Kuliah Tunggal (UKT), dapat memiliki dampak yang signifikan pada aksesibilitas pendidikan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam beberapa kasus, kenaikan biaya pendidikan dapat memperburuk situasi kesulitan finansial bagi mahasiswa berpenghasilan rendah, menghambat akses mereka ke pendidikan tinggi, dan bahkan menghentikan studi mereka karena tidak mampu membayar biaya yang semakin tinggi.           Kapitalisasi pendidikan juga dapat berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima. Dalam beberapa kasus, kenaikan

Rupiah melemah tipis ke 15.580 per dolar AS pada Kamis, 14 Maret 2024.

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.580 per dolar AS pada Kamis (14/3). Mata uang Garuda melemah 5 poin atau minus 0,03 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.582 per dolar AS pada perdagangan sore ini. Mata uang di kawasan Asia juga dominan lesu. Yen Jepang turun 0,02 persen, peso Filipina layu 0,04 persen, yuan China merosot 0,06 persen, dan won Korea Selatan ambruk 0,27 persenSedangkan penguatan dialami dolar Singapura yang naik 0,01 persen, dolar Hong Kong tumbuh 0,02 persen, dan rupee India plus 0,04 persen. Di lain sisi, ringgit Malaysia dan baht Thailand macet Namun, mata uang negara maju mayoritas menguat. Poundsterling Inggris plus 0,12 persen, euro Eropa jatuh 0,04 persen, franc Swiss ambruk 0,10 persen, dolar Kanada menguat 0,01 persen, dan dolar Australia tumbuh 0,02 persen. Fokus pasar beralih ke pembacaan inflasi AS dan penjualan ritel me