Sejak awal tahun 2022, seluruh dunia termasuk Indonesia merasakan gejolak tinggi. Mulai dari kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, hingga bahan pokok. Berikut adalah beberapa kenaikan harga yang signifikan kita rasakan.
Berdasarkan data dari BPS, kita bisa melihat tingkat inflasi yang mencerminkan agregat kenaikan harga di Indonesia yang signifikan.
Berikut adalah penyebab kenaikan harga beberapa bahan pokok:
Meski setiap barang punya alasannya sendiri, namun tingkat inflasi di Indonesia sudah menembus batas wajar yang ditargetkan bank sentral. Bank sentral menaikkan suku bunganya. Kenikan suku bunga Amerika ini akan membuat nilai tukar Rupiah akan melemah terhadap US Dollar.
Berikut adalah rantai sebab-akibat ekonomi yang terjadi saat ini:
🔻Covid membuat ekonomi melambat
🔻Uang beredar ditingkatkan untuk memacu ekonomi
🔻Ekonomi kembali pulih, tapi uang beredar terlalu banyak
🔻Terjadi inflasi karena uang beredar terlalu banyak
🔻Bank Sentral Amerika menaikan suku bunga untuk meredam inflasi
🔻Suku bunga naik membuat permintaan dollar meningkat, sehingga nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar.
Apasih inflasi itu? Inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap nilai abarang dan jasa secara umum dalam kurun waktu tertentu. Inflasi merupakan fenomena ekonmi yang terjadi karena kenaikan permintaan, kelangkaan barang, maupun penyesuaian terhadap daya beli masyarakat setiap tahun akibat kenaikan UMP dan UMR.
Masalahnya, jika tingkat inflasi terlalu tinggi, maka kita harus bersiap untuk mempertahankan daya beli dari semua bentuk asset yang kita miliki. Ketika inflasi terlalu tinggi, hindari melakukan hal ini.
1. Uang hanya ditumpuk di tabungan
Jika hanya menumpuk uang tabungan di bank, maka nilai daya belinya akan tergerus inflasi. Karena bunga tabungan di bnk sangatlah kecil, jauh di bawah tingkat harga barang
2. Uang disimpan secara fisik
Apalagi kalau hanya menyimpan uang di lemari atau brankas pribadi. Daya belinya akan terus terkikis oleh inflasi.
3. Berinvestasi di asset berisiko tinggi
Ketika inflasi tinggi, umumnya bank sentral akan menaikan suku bunga. Hal itu biasanya membuat investasi berisiko tinggi menjadi semakin berbahaya. Apalagi jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap asset yang kamu investasikan.
Referensi
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx
https://instagram.com/ngomonginuang
Komentar
Posting Komentar