Indonesia & Korea sama-sama merdeka dari jajahan Jepang tahun 1945. Setelah itu, Indonesia harus berjuang menghadapi agresi militer Belanda. Sedangkan Semenanjung Korea mengalami ketegangan dibawah pengaruh Uni Soviet & AS hingga meletusnya perang antara Korea Utara dan Korea Selatan tahun 1950-1953. Setelah perang Korea tersebut, ekonomi Korsel terpuruk menjadi salah satu negara termiskin di Asia selama bertahun-tahun. Namun, akhirnya Korsel bangkit dan mengalami pertumbuhan ekonomi sangat cepat hingga kini menjadi negara maju. Indonesia dan Korea sama-sama merdeka dari jajahan Jepang pada tahun 1945.
Setelah itu, Semenanjung Korea mengalami ketegangan di bawah pengaruh Uni Soviet dan AS hingga meletusnya perang antara Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 1950-1953. Setelah perang, ekonomi Korsel terpuruk menjadi salah satu negara termiskin di Asia selama bertahun-tahun. Namun, akhirnya Korsel bangkit dan mengalami pertumbuhan ekonomi sangat cepat hingga kini menjadi negara maju. Masa kebangkitan Korsel dimulai di bawah pemerintahan Jenderal Park Chung-hee yang berkuasa sejak Mei 1961.
Apa yang menyebabkan ekonomi Korsel mampu bangkit dan melaju pesat saat itu?
1. Bantuan & Utang Luar Negeri
Setelah perang Korea berakhir pada 1953, Korsel banyak menerima pinjaman maupun bantuan, khususnya dari AS dan Jepang. Bantuan dan utang tersebut digunakan untuk membangun kembali ekonomi dan industri-industri penting saat itu seperti konstruksi, kimia, baja, dan lain-lain.
2. Mendukung Industri Berorientasi Ekspor
Ekonomi Korsel dikuasai oleh bisnis keluarga konglomerat super kaya yang disebut chaebol. Ketika Korsel terpuruk, bantuan dan utang luar negeri disalurkan ke bisnis tersebut dalam bentuk pinjaman, subsidi, dan keringanan pajak. Chaebol kemudian menjadi kekuatan utama perekonomian Korsel dan bisa bersaing di pasar internasional hingga sekarang ini.
3. Gerakan “Saemaul Undong”
Untuk mengurangi ketimpangan dengan perkotaan, sejak tahun 1970an Korsel membuat gerakan untuk mengembangkan dan memodernisasi pedesaan (gerakan "saemaul undong").
Gerakan tersebut meliputi:
⚫ Perbaikan lingkungan hidup pedesaan terutama yang menyangkut fasilitas fisik.
⚫ Memperbaiki infrastruktur dasar.
⚫ Memperluas kesempatan kerja pertanian dan nonpertanian.
Selain faktor-faktor tersebut Masih banyak faktor lain seperti:
▪️Kebijakan-kebijakan pemerintah Sumber daya manusia sistem pendidikan
▪️Teknologi
▪️Produktivitas, dan lain-lain yang menjadi kunci pesatnya kemajuan Korsel hingga sekarang.
Selain itu, di era sekarang ini, ekonomi Korsel punya pillar baru dengan menyebarnya budaya popnya ke seluruh dunia yang disebut Korean Wave. Menurut laporan Hyundai Research Institute (HRI) tahun 2018, boyband Kpop BTS berkontribusi sekitar $3.54 billion (sekitar Rp50 T) terhadap ekonomi Korsel per tahun. Itu BTS aja, belum yang lain. Majunya industri kreatif ini secara gak langsung juga meningkatkan industri pariwisata, fashion, kosmetik, hingga makanan khas Korea.
Berbagai macam Korean Wave antar lain:
Berbagai macam Korean Wave antar lain:
MUSIK
-SUPER JUNIOR
-PSY
-BLACKPINK
FILM & DRAMA
-START-UP
-LEE MIN HO
-WINTER SONATA
Selain musik, film dan drama, Korean Wave juga meliputi makanan, fashion, beauty, dan lain-lain.
Referensi: https://www.instagram.com/p/CP0Csl7p-J1/?igshid=MDJmNzVkMjY=
Komentar
Posting Komentar