Harga Komoditas Naik Menyebabkan Pertumbuhan Ekonomi Babel Tertinggi ke-2 di Sumatera
Sudah lebih dari satu tahun wabah Corona menguasai dunia. Tak dapat dipungkiri, hal tersebut memengaruhi perekonomian dalam skala lokal, nasional maupun global. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat guna mencegah penyebaran virus Covid-19, mulai diberlakunya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga berlakunya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Masyarakat yang mulai membatasi diri untuk bepergian, penutupan tempat hiburan dan rekreasi, serta pembatasan bahkan penghentian penerbangan dan pelayaran telah menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi. Namun, pada triwulan ll-2021, aktivitas perekonomian mulai menggeliat.
Melansir dari laman BANGKAPOS.COM, Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung pada triwulan II 2021 mencapai 6,85 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi ke-2 di Sumatera. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung berada dibawah Kepualuan Riau dengan selisih 5 persen, yakni 6,90 persen.
“Kinerja ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ll tahun 2021 naik signifikan. Sedangkan laju pertumbuhan semester l/2021 Bangka Belitung terhadap semester l/2020 merupakan tertinggi se-Sumatera, yaitu 3,87 persen,” ujar kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami saat Live Streaming BPS, Kamis (5/8/2021)
“Harga komoditas internasional seperti logam timah, CPO (minyak kelapa sawit), lada dan karet semakin membaik akibatnya, kinerja ekspor luar negeri Kepualan Bangka Belitung tumbuh tajam. Bahkan tak tanggung pertumbuhan year on year nya mencapai 73,68 persen jika dibandingkan dengan triwulan ll tahun 2020,” ungkap Dwi.
Negara tujuan ekspor Kepualuan Bangka Belitung membuat laju ekonomi semakin membaik. Selain itu, aktivitas penerbangan dan pelayaran yang sudah kembali beroperasi, tempat hiburan dan rekreasi kembali dibuka, serta masyarakat yang sudah mulai bepergian mendorong beberapa lapangan usaha tumbuh signifikan dibanding triwulan ll-2020 lalu.
“Pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, semakin tingginya jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta semakin maraknya tes rapid atau swab yang dilakukan oleh klinik dn rumah sakit ikut mendorong peningkatan kinerja yang signifikan pada lapangan usaha ini,” kata Dwi.
Berapa harga Timah dan Sawit saat ini?
Melansir kontan, Indonesia Commidity and Derivatives Exchange (ICDX) merilis data perdagangan timah di Indonesia yang menunjukkan tren bullish di sepanjang tahun 2021.
Dalam rilis yang diterima Kontan, Rabu (5/8), menurut Research and Development ICDX, harga timah yang berkisar US$ 21.000/ton di awal tahu terus menanjak naik hingga menembus ke level di atas US$ 35.000/ton di penutupan semester I/2021.
Dari sisi volume, ekspor timah yang dilakukan melalui ICDX juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan total volume ekspor pada semester I/2021, mencapai 12.868,93 metrik ton, angka ini naik 202 persen dari semester 2/2020.
Untuk harga sawit juga menunjukkan tren positif. Di tingkat pabrik, harga sawit memang sedang menggembirakan.
Pada Jumat (06/08/2021) di tingkat pembelian pabrik Crude Palm Oil (CPO) PT Gemilang Cahaya Mentari (GCM) di Desa Tiang Tara, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka misalnya, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mencapai rekor tertinggi, yakni Rp2.150/kg TBS.
Hal ini diungkapkan Ketua DPC Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Kabupaten Bangka, Jamaludin di kantornya, Jumat (06/08/2021).
Sebelumnya pada tanggal 27 Juli 2021 harga TBS kelapa sawit Rp2.360/kg TBS, kemudian 28 Juli 2021 naik lagi Rp2.410/kg TBS, 31 Juli naik lagi Rp2.470/kg TBS dan puncaknya pada Jumat (06/08/2021) catat rekor tertinggi Rp2.510/kg TBS.
“Akhirnya prediksi kita kalau harga TBS kelapa sawit bisa mencapai harga Rp2.500/kg sudah tercapai, bahkan sudah melebihi,” ujar Jamaludin. Dia mengatakan, pasca lebaran Idul Adha hingga saat ini tren harga kelapa sawit terus naik. Diakuinya kenaikan harga sawit ini karena permintaan CPO di pasaran dunia sedang tinggi.
Sementara itu Zul, petani kelapa sawit Desa Bukit Layang mengatakan saat ini harga kelapa sawit memang terus naik.
“sebelumnya kelapa sawit di tingkat petani dibeli pedagang pengepul Rp2.100/kg dan hari ini naik lagi menjadi Rp2.200/kg. Alhamdulillah kebun saya masih adalah sisa-sisa panen raya lalu, saat ini kebun sedang ngetrek mau musim panas,” ujar Zul.
Komentar
Posting Komentar