Langsung ke konten utama

Efek Ngeri Dolar Rp 16.400: Rakyat Menderita

Pada baru-baru ini, ambruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga sempat tembus di level Rp 16.400/US$ dengan potensi memberikan implikasi buruk terhadap keuangan masyarakat hingga pemerintah. Head of Macroeconomic & Financial Research PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), menjelaskan bahwa terkaparnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu akan mengakibatkan pada beban utang dalam dolar yang akan semakin membengkak”.

 Penyebab naiknya dolar yaitu, penguatan indeks dolar terjadi ditengah kenaikan inflasi AS pada bulan Juli 2023, yang tercatat mengalami kenaikan menjadi 3,2%year on year, meningkat dari periode sebelumnya yaitu 3%. Angka ini adalah yang tertinggi selama lebih dari 22 tahun dan ditargetkan bisa melawan inflasi ke angka 2%. Dengan suku bunga yang tinggi, investor memilih untuk membeli aset aman dengan daya tarik tinggi, seperti dolar AS dan surat utang (obligasi) AS. Dengan ketidakpastian global, tingkat inflasi dan suku bunga tinggi di berbagai negara, cadangan devisa mengalami kenaikan. Cadangan devisa diperlukan untuk membiayai tidak seimbangnya neraca pembayaran hingga menjaga kestabilan nilai tukar mata uang suatu negara.

Adapun efeknya kenaikan dolar ini terhadap masyarakat umum ialah semakin melemahnya nilai tukar rupiah tersebut berpotensi menyebabkan harga barang-barang impor negeri ikut naik. Ini yang nantinya akan menyebabkan fenomena imported inflation. Setidaknya ada dua barang impor yang menjadi komoditas utama bagi masyarakat Indonesia, yaitu minyak mentah untuk bahan baku bahan bakar minyak dan beras. Pelemahan rupiah ini juga dapat berdampak negatif pada kinerja pelaku usaha yang bergantung pada bahan baku impor. Misalnya, industri farmasi petrokimia makanan dan minuman, hingga tekstil. Selain itu, kenaikan nilai dolar juga dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia. Maka, kenaikan nilai dolar harus dikelola dengan bijak oleh pemerintah Indonesia untuk memastikan dampak positif terhadap ekspor sehingga dapat seimbang dengan dampak negatifnya pada harga impor dan daya beli masyarakat. Adapun cara kita sebagai warga negara Indonesia untuk membantu menguatkan nilai rupiah, antara lain dengan membeli produk dalam negeri, menahan diri terhadap produk impor, tidak menimbun dolar dan menukarkannya dengan rupiah, berwisata dan berinvestasi di dalam negeri, serta bepergian dengan transportasi publik untuk menghemat penggunaan BBM.


https://www.cnbcindonesia.com/market/20240614170941-17-546786/efek-ngeri-dolar-rp16.400-rakyat-bisa-makin-menderita.com
https://www.allianz.co.id/explore/dollar-as-naik-apa-dampaknya-ke-masyarakat-indonesia.html
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-7294588/rupiah-keok-lawan-dolar-as-ini-dampak-ngerinya-buat-ekonomi-ri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMIKO  (Himpunan Mahasiswa Ekonomi) Himpunan Mahasiswa Ekonomi (HIMIKO) adalah wadah organisasi bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi untuk mengembangkan diri, menambah relasi dan tentunya memajukan Prodi Ekonomi. HIMIKO terbentuk pada tanggal 12 November 2016. Himpunan Mahasiswa Ekonomi terbentuk pada saat mabim angkatan pertama Program Studi Ekonomi 2016. HIMIKO memiliki arti logo berbentuk 12 gir yang melambangkan tanggal terbentuknya HIMIKO. HIMIKO telah menjadi anggota IMEPI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia) sejak tahun 2017. Tahun 2019 HIMIKO terpilih menjadi Himpunan Tersosmed di Acara ORMAWA AWARD yang diselenggarakan oleh BEM U. HIMIKO memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : “Meningkatkan solidaritas antar generasi ilmu ekonomi dan menjadikan HIMIKO himpunan yang dikenal di UBB maupun diluar UBB.” Misi : 1. Menjalin kerjasama antar organisasi di UBB maupun diluar UBB. 2. Meningkatkan keakraban antar kepengurusan sehingga menjalankan proke...

Kapitalisasi Pendidikan Terhadap Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Kapitalisasi pendidikan di Indonesia telah menjadi isu yang sangat relevan dan kompleks, terutama dalam konteks kenaikan biaya pendidikan yang signifikan. Kapitalisasi pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses di mana pendidikan dipengaruhi oleh unsur-unsur ekonomi dan budaya kapitalis, mengarah pada perbedaan kualitas pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat berbeda status sosial dan ekonomi. Kenaikan biaya pendidikan, seperti yang dikenal sebagai Uang Kuliah Tunggal (UKT), dapat memiliki dampak yang signifikan pada aksesibilitas pendidikan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam beberapa kasus, kenaikan biaya pendidikan dapat memperburuk situasi kesulitan finansial bagi mahasiswa berpenghasilan rendah, menghambat akses mereka ke pendidikan tinggi, dan bahkan menghentikan studi mereka karena tidak mampu membayar biaya yang semakin tinggi.           Kapitalisasi pendidikan juga dapat berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima. Dalam b...

Dinamika Pilkada: Antara Popularitas dan Kualitas Calon

Pilkada merupakan salah satu momen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia. Dalam konteks ini, popularitas calon seringkali menjadi faktor utama yang memengaruhi suara pemilih. Namun, kualitas calon juga memainkan peran yang tidak kalah penting. Artikel ini akan membahas dinamika antara popularitas dan kualitas calon dalam Pilkada. Media sosial telah menjadi alat yang efektif untuk membangun citra calon. Banyak calon yang memanfaatkan platform ini untuk menyampaikan pesan dan berinteraksi dengan pemilih. Contoh nyata dapat dilihat pada calon yang berhasil mendapatkan dukungan luas berkat strategi pemasaran digital yang tepat. Kualitas seorang calon tidak hanya diukur dari popularitas, tetapi juga dari latar belakang pendidikan dan pengalaman politik. Calon yang memiliki pengalaman dalam pemerintahan cenderung lebih memahami dinamika pemerintahan dan mampu merumuskan kebijakan yang lebih baik. Apakah popularitas selalu berbanding lurus dengan kualitas? Dalam banyak kasus, calon...