Langsung ke konten utama

Harga Barang Melejit. Inflasi Indonesia 4, 35%, Amerika 9, 1%

Sejak awal tahun 2022, seluruh dunia termasuk Indonesia merasakan gejolak tinggi. Mulai dari kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, hingga bahan pokok. Berikut adalah beberapa kenaikan harga yang signifikan kita rasakan.

Berdasarkan data dari BPS, kita bisa melihat tingkat inflasi yang mencerminkan agregat kenaikan harga di Indonesia yang signifikan. 

Berikut adalah penyebab kenaikan harga beberapa bahan pokok:
Meski setiap barang punya alasannya sendiri, namun tingkat inflasi di Indonesia sudah menembus batas wajar yang ditargetkan bank sentral. Bank sentral menaikkan suku bunganya. Kenikan suku bunga Amerika ini akan membuat nilai tukar Rupiah akan melemah terhadap US Dollar.

Berikut adalah rantai sebab-akibat ekonomi yang terjadi saat ini:
🔻Covid membuat ekonomi melambat
🔻Uang beredar ditingkatkan untuk memacu ekonomi
🔻Ekonomi kembali pulih, tapi uang beredar terlalu banyak
🔻Terjadi inflasi karena uang beredar terlalu banyak
🔻Bank Sentral Amerika menaikan suku bunga untuk meredam inflasi
🔻Suku bunga naik membuat permintaan dollar meningkat, sehingga nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar.

Apasih inflasi itu? Inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap nilai abarang dan jasa secara umum dalam kurun waktu tertentu. Inflasi merupakan fenomena ekonmi yang terjadi karena kenaikan permintaan, kelangkaan barang, maupun penyesuaian terhadap daya beli masyarakat setiap tahun akibat kenaikan UMP dan UMR.

Masalahnya, jika tingkat inflasi terlalu tinggi, maka kita harus bersiap untuk mempertahankan daya beli dari semua bentuk asset yang kita miliki. Ketika inflasi terlalu tinggi, hindari melakukan hal ini.
1. Uang hanya ditumpuk di tabungan
Jika hanya menumpuk uang tabungan di bank, maka nilai daya belinya akan tergerus inflasi. Karena bunga tabungan di bnk sangatlah kecil, jauh di bawah tingkat harga barang
2. Uang disimpan secara fisik
Apalagi kalau hanya menyimpan uang di lemari atau brankas pribadi. Daya belinya akan terus terkikis oleh inflasi.
3. Berinvestasi di asset berisiko tinggi
Ketika inflasi tinggi, umumnya bank sentral akan menaikan suku bunga. Hal itu biasanya membuat investasi berisiko tinggi menjadi semakin berbahaya. Apalagi jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap asset yang kamu investasikan.


Referensi
https://www.bi.go.id/id/statistik/indikator/data-inflasi.aspx
https://instagram.com/ngomonginuang




Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMIKO  (Himpunan Mahasiswa Ekonomi) Himpunan Mahasiswa Ekonomi (HIMIKO) adalah wadah organisasi bagi mahasiswa Program Studi Ekonomi untuk mengembangkan diri, menambah relasi dan tentunya memajukan Prodi Ekonomi. HIMIKO terbentuk pada tanggal 12 November 2016. Himpunan Mahasiswa Ekonomi terbentuk pada saat mabim angkatan pertama Program Studi Ekonomi 2016. HIMIKO memiliki arti logo berbentuk 12 gir yang melambangkan tanggal terbentuknya HIMIKO. HIMIKO telah menjadi anggota IMEPI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Indonesia) sejak tahun 2017. Tahun 2019 HIMIKO terpilih menjadi Himpunan Tersosmed di Acara ORMAWA AWARD yang diselenggarakan oleh BEM U. HIMIKO memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi : “Meningkatkan solidaritas antar generasi ilmu ekonomi dan menjadikan HIMIKO himpunan yang dikenal di UBB maupun diluar UBB.” Misi : 1. Menjalin kerjasama antar organisasi di UBB maupun diluar UBB. 2. Meningkatkan keakraban antar kepengurusan sehingga menjalankan proke...

Pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas pendukung pembangunan

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua pilar fundamental yang saling berkaitan erat dalam pembangunan suatu bangsa. Keduanya bukan hanya sekadar prioritas, melainkan untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kajian ini akan membahas isu-isu krusial terkait pendidikan dan kesehatan sebagai pendukung utama pembangunan, serta menawarkan beberapa rekomendasi kebijakan. Pendidikan sebagai Investasi untuk Masa Depan ,yang mencakup beberapa isi utama nya Kualitas Pendidikan: Rendahnya kualitas pendidikan, ditandai dengan rendahnya kompetensi guru, kurangnya akses terhadap teknologi pendidikan, dan kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, menjadi kendala utama. Hal ini menghasilkan lulusan yang kurang siap bersaing di era globalisasi.  Akses Pendidikan: Ketimpangan akses pendidikan masih menjadi masalah serius, terutama di daerah terpencil, miskin, dan tertinggal. Faktor ekonomi, geografis, dan gender turut memperparah kesenjangan ini.Kurikulum dan Pemb...

Hari Buruh dan Masa Depan Pendidikan

Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei setiap tahun adalah momentum global untuk merefleksikan perjuangan dan hak-hak pekerja. Tahun 2025, isu-isu yang mencuat seperti keadilan sosial, keselamatan kerja, digitalisasi, dan kesetaraan gender makin mendesak untuk ditanggapi serius, khususnya dalam konteks pendidikan Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Hari Buruh mulai diperingati di Indonesia sejak tahun 1920. Namun, sempat dilarang di era Orde Baru karena dianggap terkait gerakan subversif. Baru pada era Presiden SBY tahun 2013, Hari Buruh ditetapkan kembali sebagai hari libur nasional untuk mengakui peran buruh dalam pembangunan bangsa. Ironisnya, meski lembaga pendidikan adalah pencetak utama tenaga kerja, mayoritas penyelenggara pendidikan belum mengaitkan Hari Buruh dengan kurikulum atau lesson plan. Padahal, saat melamar kerja, lulusan akan diukur dari keahlian dan latar belakang pendidikannya. Bahkan pabrik tekstil saat ini mensyaratkan minimal lulusan SLTA.Oleh karena itu, p...