Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Indonesia Menjadi Negara Ekonomi yang Terbesar diantara Negara OKI, Melampaui Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia

  Indonesia Menjadi Negara Ekonomi yang Terbesar diantara Negara OKI, Melampaui Negara Penghasil Minyak Terbesar di Dunia Sejak kemerdekaan, Indonesia telah banyak bergabung kedalam organisasi internasional. Mulai dari PBB, APEC, ASEAN, hingga OKI. Sebelum mengulas ekonomi negara-negara anggota OKI, kita akan mengenal apa itu OKI. Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan salah satu organisasi Internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diikuti Indonesia. Indonesia tergabung bersama puluhan negara mayoritas muslim lainnya. Pada awalnya, OKI hanya beranggotakan 30 negara. Selama 40 tahun berdiri, jumlah anggotanya terus bertambah. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika. Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang dihadapi umat Islam. Salah satu pemicu

PERTUMBUHAN EKONOMI BABEL MULAI MEMBAIK

PERTUMBUHAN EKONOMI BABEL MULAI MEMBAIK Pemulihan ekonomi Bangka Belitung terus berlanjut hingga triwulan IV 2020. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tercatat mengalami kontraksi sebesar 1,04% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 4,37% (yoy). Hal ini sejalan dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha seiring dengan mulai terbiasanya masyarakat dengan implementasi protokol COVID-19 sebagai bagian dari tatanan kehidupan baru. Seluruh sektor unggulan Bangka Belitung mengalami perbaikan. LU utama yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat tumbuh positif dan menopang pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan laporan. Hal ini didorong oleh membaiknya kinerja perkebunan kelapa sawit, karet dan lada akibat kenaikan harga komoditas perkebunan global. LU pertambangan, industri pengolahan, dan perdagangan juga tercatat membaik secara year on year meskipun masih mengalami kontraksi. Dari sisi pengeluaran, per