Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Global Jadi 3,2%

Imbas dari serangan Rusia ke Ukraina memberikan tekanan ke ekonomi global. Ditambah inflasi dan efek pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Presiden Bank Dunia David Malpass memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,2% pada tahun 2022, yang sebelumnya diperkirakan sebesar 4,1%. Dikatakan saat konfrensi pers Spring Meeting dengan IMF, membahas tentang krisis yang tumpang tindih mengenai Covid, inflasi, dan serangan Rusia ke Ukraina. Tingkat kemiskinan global juga berkemungkinan akan naik. Sebagai respon dunia yang mengalami kenaikan mendadak harga energi, pupuk, dan makanan. Diperkirakan juga bahwa kenaikan suku bunga akan memperlambat pertumbuhan dan memperburuk ketidaksetaraan. Mayoritas dari ke seluruhan negara Eropa dan Asia Tengah yang akan merasakan dampaknya. Konsumen di negara maju diperkirakan akan mengurangi pengeluaran mereka tahun ini karena harga bahan bakar yang naik. Di sisi lain untuk membantu m engurangi krisis, Malpass mengatakan Bank dunia menetapkan target pembiayaan

APA SIH PENYEBAB KOMODITAS MENGALAMI KENAIKAN YANG CUKUP TINGGI?

Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa harga barang kebutuhan pokok secara umum dalam kondisi relatif stabil. Tetapi, terdapat beberapa komoditas yang memperlihatkan kenaikan signifikan pada pekan terakhir desember 2021 . Perdagangan Dalam Negeri Kemendag mengatakan komoditas yang naik cukup signifikan dibandingkan dengan bulan lalu mencakup minyak goreng curah dan kemasan, cabai-cabaian, serta telur ayam ras. Pertama, adanya perubahan iklim yang memengaruhi produksi pangan secara global. Kedua, pandemi Covid-19 memengaruhi supply chain, dan ketiga, perang Rusia dan Ukraina yang semakin memperburuk kondisi kelangkaan pangan dan energi. Fenomena global ini bisa langsung berdampak kepada kita, terkait dengan perkembangan harga pangan dan energi. Merembatnya ke Indonesia nanti biasanya melalui transmisi perdagangan. Pihaknya saat ini masih memantau pergerakan harga-harga tersebut, dan memantau efeknya samping sejauh mana ke Indonesia. Selain itu, menurutnya kenaikan harga harga komodi